Saat bersama rembulan yang
tertidur di balik selimut
mendung., aku bertanya pada
desah angin malam.,dapat kah
bertahan menelusuri jalan
cinta tanpa cahaya purama.,sementa ra rasa rindu semakin sesak memenuhi
ruangan dalam dada yang telah
penuh dengan bayangan wajah
dan senyum
mu.,
Tak terhitung... masa-masa yang telah terlewati tanpa
kekasih., seperti helaan nafas
datang dan pergi meninggalkan
kisah kasih yang tertunda dan
lenyap dibawa nestapa..
Seberapa besarkah kekuatan ku untuk selalu terpuruk dalam
menetap kan cinta ini., ketika
keraguan meraja lela dalam ilusi..
sungguh aku tersadar bahwa
untuk berada disamping mu
memang lah tak sesederhana seperti menyusuri selembar
peta.,
begitu jauhnya dirimu tuk ku
rengkuh .,tetapi aku tak
berdaya tuk
melepas cinta yang kau beri ketika kemelut menghantam jiwa
.,
Aku tahu dan dapat memaknai
raut wajahmu yg tergambar
diwarna pelangi tentang
kegelisahan juga kerinduan yang tak tertahan kan…
ah.. apakah harus melawan hari
esok yang kian mendekat..semen tara aku masih berjalan memunguti satu satu arti dari
semua pristiwa dunia, walau
kadang harus tengelam dalam
keindahan yang tak abadi...
Jika aku menengadah ke langit,
aku melihat gemerlapan cahaya bintang yang memenuhi
kegelapan tak akan pernah
memudar.,begitu lah hatiku yang penuh dengan dirimu ini..
Andai aku dapat seperti
matahari yang selalu bersinar
cemerlang., aku ingin didekap
dalam keharumanmu tubuh mu
walau untuk beberapa saat agar nafasmu mengisi rongga
dada ku dan membuat hilang
sebak nya ini.,
aku tak pernah mampu untuk
tidak menyusun
aksara aksra tentang dirimu., sebab sepasang mata indah mu
selalu
bersama ku dalam melewati
berbagai untaian peristiwa.,
tidurlah duhai engkau yang tak
mungkin ku sentuh., akan aku pastikan pada semua
musim.,bahwa suatu hari aku
akan
membawamu ke musim yang
terang benderang dan menuju
bunga-bunga yang bermekaran di langit bagaikan
salju...menuju bunga..
No comments:
Post a Comment