RASA SANG PENYAIR
Tak terpercik harapan yang terjuntai..
Bergelar kepingan kapas dan debu yang melayang tanpa mata angin
Hanya melayang,,tanpa adanya butiran debu yang terbawa..
Jiwaku Gaduh,,
Pecahkan saja tangisku!!!
Berlari,,tapi aku tak sanggup menerjang hempasan kapasku,,
Sepi..tapi dirasa ramai bagai tak terdengar sunyiku,,
Membuka jalanan nan begitu suram...
...berteriak!!!
tapi tak kudengar,,,
Binaran yang begitu jauh terlampau,,aku pun jatuh.
Tak dirasa,,seperti bongkahan jiwa yang tak akan lelah dalam masa..
Aku berlari,,aku kan berlari sampai mati,,
Kulukiskan merah darahku ketika kuingin menangis..
Hanya aku yang terdengar...hanya aku yang akan tertawa.
Orange..biru..putih..hijau,,dan hitam mewarnanya kehidupan,,
kulalui bak kereta api yang melaju kencang..
Seperti siput betina yang kelaparan..
Lirih....bagai nyiurku terhempas lambaian angin buta,,
Ku genggam..hanya aku yang tergenggam.
Seperti air sungai tanpa muara...
dan terus menari mencari muara pelabuhan sesungguhnya...
No comments:
Post a Comment